Senin, 07 September 2009

kingdom fungi

KINGDOM FUNGI / JAMUR --- 1


Ciri Jamur

Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi.

Ciri-ciri umum jamur antara lain:
1. Tidak memiliki klorofil
2. Berkembang biak dengan membentuk spora
3. Tubuh berupa benang-benang halus yang disebut hifa
4. Tubuh belum dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun
5. Jamur yang bersel satu dikelompokkan pada prokariotik dan yang bersel banyak bertipe eukariotik

Struktur Tubuh

Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya.
- Jamur yang mempunyai satu sel, misalnya khamir.Soliter , bisa juga membentuk koloni (tunas tunas) 
- Ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter,  contohnya jamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.

Berdasarkan hifa serta cara berkembangbiak, jamur dikelompokkan menjadi:
*Subdivisi Oomycota
*Subdivisi Zygomycota
*Subdivisi Ascomycota
*Subdivisi Basidiomycota
*Subdivisi Deuteromycota

Ciri-ciri Oomycota antara lain:
Hifa tidak bersekat
Berkembangbiak secara seksual melalui pembentukan zoospora hasil peleburan gamet jantan dan gamet betina
Berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk spora berflagel yang disebut zoospora
Contoh subdivisi Oomycota yaitu pythium dan saprolegnia


Ciri-ciri subdivisi Zygomycota yaitu:
Hifa tidak bersekat
Berkembangbiak secara seksual melalui pembentukan zigospora sebagai hasil peleburan hifa (+) dan hifa (-)
Berkembangbiak secara aseksual menggunakan spora dalam spongarium
Contohnya adalah Rhizopus Oligosporus dan Rhizopus Stolonifer


Ciri-ciri subdivisi Ascomycota antara lain:
Hifa bersekat
Berkembangbiak secara seksual dengan membentuk spora yang dihasilkan dalam suatu kantung (askus) yang disebut askospora
Berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk konidiospora, yaitu spora yang dihasilkan secara berantai pada ujung suatu hifa
Contohnya yaitu Aspergillus sp. , Penicillium sp. , Saccharomyces cerevisiae


Ciri-ciri subdivisi Basidiomycota antara lain:
Hifa bersekat
Berkembangbiak secara seksual dengan membentuk basidiospora , yaitu spora yang dihasilkan pada basidium
Berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk konidiospora, yaitu spora yang dihasilkan secara berantai pada ujung suatu hifa
Contohnya yaitu jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur merang (Volvariella volvaceae)


Ciri-cirin Subdivisi Deutereomycota antara lain:
Hifa bersekat
Berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk konidiospora
Perkembangbiakan seksual belum diketahui
Contohnya adalah Helminthosporium oryzae dan Sclerotium rolfsii


Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.


KINGDOM FUNGI ----2

Pernahkah anda mengkonsumsi jamur? Jamur atau fungi merupakan salah satu makanan yang banyak dikonsumsi oleh kita, tetapi banyak pula jamur yang tidak dapat dikonsumsi karena beracun.
Bagaimana ciri-ciri jamur itu? Apakah jamur merupakan tumbuhan? Bagaimana cara jamur berkembang biak? Apa saja peran jamur dalam kehidupan? Pada bab ini akan mempelajari tentang jamur. Melalui diskusi hasil kegiatan dan tugas. Anda diharapkan dapat memahami jenis-jenis jamur. Oleh karenanya, pelajarilah bab ini dengan sekasama.


A.Ciri-Ciri Umum Jamur
1.Nutrisi
Jamur merupakan organsime heterotrof. Jamur mengabsorpsi makanan berupa senyawa organik dari organisme lain melalui hifa dan Miselium. Senyawa organik tesrebut terlebih dahulu dicernakan secara ektraseluler.
Selain hidup sendiri, ada pula jamur yang bersimbiosis dengan organisme lain. Jamur yang bersimbiosis dengan ganggang disebut Lichenes dan jamur yang bersimsiosis dengan akar tumbuhan tingakt tinggi dinamakan Mikoriza. Jamur yang berperan mengjurai zat organik kompleks menjadi senyawa sederhana disebut Dekomposer.

2.Struktur Tubuh
Struktur dasar jamur adalah hifa. Ketebalan hifa bervariasi antara 0,5 mm – 100 mm. Hifa terdiri atas sel-sel sejenis. Sel-sel tersebut satu dan lainnya dipisahkan oleh dinding sel atau sekat yang dinamakan Septum (jamak: septa) dan dinamakan hifa bersepta.
Dinding sel jamur berbeda dengan dinding sel tumbuhan. Dinding sel jamur bukan terdiri atas selulosa, melainkan tersusun oleh zat Kitin. Sel-sel hifa bersepta ada yang berinti satu (uni nukleat), berinti dua (binukleat atau dikariotik0, atau berinti bnayak atau senositik (coenocytic).


3.Reproduksi
Jamur dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual. Secara aseksual jamur bereproduksi dengan menghasilkan sopra aseksual. Adapun secara seksual dengan konjugasi, selanjutnya membentuk spora seksual.
Reproduksi seksual pada jamur bervariasi bergantung pada jenis jamur, tetapi pada setiap jamur selalu terjadi dengan konjugasi. Konjugasi ini diikuti oleh Singami. Singami melibatkan plasmogami dan kariogami. Untuk lebih jelasnya, reproduksi jamur akan diuraikan pada setiap divisi.

B.Klasifikasi Jamur
1.Divisi Zygomycota
Jamur yang tergolong divisi ini hidup di darat, di atas tanah, atau pada tumbuhan dan hewan yang telah membusuk. Namun, Zygomycota berasal dari Zigospongarium. Zigospora merupakan spora istirahat yang memiliki dinding tebal.
Jenis jamur yang tergolong Zygomycota, antara lain:
a.Jamur Roti (Rhizopus Nigricans)
Jika roti yang lembab disimpan ditempat yang hangat dan gelap, beberapa hari kemudian akan tampak jamur tumbuh diatasnya. Pada roti akan tumbuh bulatan hitam, yang disebut Sporangium yang dapat menghasilkan sekitar 50.000 spora.
b.Jamur Tempe (Rhizopus Stolonifer)
Jamur tempe digunakan dalam pembuatan tempe. Reproduksi rhizopus Stolonifer dapat terjadi secara seksual dan aseksual.

c.Pilobolus
Adalah salah satu jamur yang biasa hidup pada kotoran hewan yang telah terdekomposisi. Jamur ini tidak dapat bereproduksi tanpa adanya bantuan cahaya. Jamur ini menunjukkan respon positif terhadap cahaya.

2.Divisi Ascomycota
Jamur Ascomycota “jamur kantung” ada yang uniseluler dan multiseluler. Jamur ini ada yang bersifat parasit dan ada juga yang bersifat saprofit.
Spesies yang tergolong Ascomycota, diantaranya sebagai berikut:
a.Penicillium
Jamur ini berwarna hjjau kebiruan dan tumbuh baik pada buah-buahan yang telah masak, roti, nasi, serta makanan bergula. Penicillium dibagi menjadi dua: Penicillium Camemberti dan Penicilium Requeforti, kedua jamur ini dimanfaatkan dalam industri keju. Beberapa setelah keju tersebut ditanam diatas keju, cabang hifa akan tumbuh diseluruh keju.

b.Ragi (Saccharomyces)
Merupakan organisme uniseluler yang dikelompokkan ke dalam Ascomycotakarena reproduksi seksualnya terjadi dengan pembentukan Askus
c.Neurospora
Jamur ini dimanfaatkan untuk pembuatan makanan dari kacang tanah dengan suatu proses fermentasi jamur. Selain dimanfaatkan sebagai pembuatan oncom, jamur juga digunakan sebagi objek penelitian genetika.

d.Higrophorus Coccineal dan Morcella Deliciosa
Jamur ini bersifat parasit, banyak menyerang hewan selain itu, dapat membusukkan kayu dna buah-buahan.

3.Divisi Basidiomycota
Pada umumnya tubuh buah jamur dari divisi Basidiomycota berukuran besar (Makroskopis), walapun ada juga yang berukuran kecil (Mikroskopis). Jamur dari divisi basidomycota memiliki ciri khas, yang memiliki Basidium. Basidium merupakan alat reproduksi seksual yang terdapat dalam bilah. Seluruh Basidium berkumpul membentuk suatu badan yang disebut Basidiokarp. Spora yang dihasilkan dalam basidium dinamakan Basidiospora.
Beberapa contoh spesies dari Divisi Basidiomycota, antara lain:
a.Puccinia Graminis
b.Jamur Merang (Volcariella Volvacea)
c.Ustilago maydis
d.Jamur Kuping
e.Amanita Muscaria

4.Divisi Deuteromycota
Jamur yang tergolong Deuteromyota adalah jamur yang belum diketahui reproduksi seksualnya. Jamur ini biasa disebut jamur tidak sempurna atau Jamur Imperfecti (Campbell, 1998: 581). Reproduksi aseksualnya terjadi dengan fragmentasi atau dengan Konidium.
Berikut contoh jamur dari Divisi Deuteromycota, antara lain:
a.Aspergillus
Merupakan jamur yang hidup pada medium dengan derjat keasaman dan kandungan gula tinggi.

b.Epidermophyton dan Mycosporium
Kedua jenis jamur ini merupakan parasit pada manusia. Epidermophyton menyebabkan penyakit kaki pada atlit, sedangkan Mycosporium penyebab penyakit kurap.

c.Fusarium, Verticellium, dan Cercos
Ketiga jenis jamur ini merupakan parasit pada tumbuhan. Jamur ini jika tdaik dibasmi dengan fungisida dapat merugikan tumbuhan yang diserangnya.

C.Lichenes dan Mikoriza
1.Lumut Kerak (Lichenes)
Merupakan simbiosis mutualisme antara sel ganggang dan Miselium jamur yang hidup di batu, batang pohon, dan pada dinding bangunan. Jenis jamur yang bersimbiosis biasanya dari golongan Ascomycota dan Basidiomycota.

2.Mikoriza
Adalah struktur yang terbentuk karena adanya simbiosis jamur dan akar tumbuhan tinggi. Frank, ahli Botani berkebangsaan Jerman, merupakan orang yang pertama kali emnemukan hubungan simbiosis antara akar tumbuhan dan jamur yang dinamakan Mikoriza pad atahun 1885.
Tipe Mikoriza ditinjau dari struktur anatomi, adalah sebagai berikut:
a.Ektomikoriza
b.Endomikoriza
c.Ektendomikoriza
Keuntungan tumbuhan dengan adanya Mikoriza adalah sebagai berikut:
1)Pertumbuhannya lebih cepat dan dapat meningkatkan penyerapan unsur harta (terutama fosfat)
2)Tumbuhan lebih tahan kekeringan karena Mikoriza dapat meningkatkan ketersediaan air
3)Mikoriza melindungi akar dari infeksi organisme yang patogen
4)Mikoriza dapat membentuk hormon auksin, sitokinin, dan giberelin yang berpengaruh dalam peningkatan pertumbuhan tumbuhan

D.Peran Jamur bagi Kehidupan
Jamur memiliki pola hidup yang beraneka ragam. Hal tersebut menyebabkan jamur tidak hanya dapat menguntungkan, tetapi juga dapat menimbulkan kerugian pada manusia.
Ada beberapa jenis jamur yang memiliki kemampuan untuk melapukan sisa bahan organik sehingga menjamin daur unsur kimia di alam. Oleh sebab itu, peranan jamur sangat vital.
Jamur yang tergolong Basidiomycota, seperti Volvariella volvacea, Boletus Edulis, dan Cortinelus Shitake dapat dikelola untuk dikonsumsi dan memiliki nilai ekonomis tinggi.
Selain menguntungan, jamur dapat pula merugikan manusia. Jamur dapat menguraikan kebutuhan manusia, sehingga mendatangkan kerugian yang sangat besar. Contoh kerugian yang ditimbulkan oleh janur ialah pembusuka makanan serta pelapukan kayu pada kapal dan jembatan.

1 komentar: