Rabu, 25 November 2009

TREMATODA (CACING HISAP)

 Trematoda (cacing isap)


platyhelm_trematoda_clonorchis
Clonorchis sinensis

Trematoda disebut sebagai cacing isap karena cacing ini memiliki alat pengisap.
Alat pengisap terdapat pada mulut di bagian anterior
Alat hisap (Sucker) ini untuk menempel pada tubuh inangnya makanya
disebut pula cacing hisap.
Pasa saat menempel cacing ini mengisap makanan berupa jaringan atau
cairan tubuh inangnya.
Dengan demikian maka Trematoda merupakan hewan parasit
karena merugikan dengan hidup di tubuh organisme hidup
dan mendapatkan makanan tersedia di tubuh inangnya.
Trematoda dewasa pada umumnya hidup di dalam hati, usus,
paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah vertebrata .Ternak , Ikan , Manusia
Trematoda berlindung di dalam tubuh inangnya dengan melapisi permukaan
tubuhnya dengan kutikulaPermukaan tubuhnya tidak memiliki silia.
Contoh Trematoda adalah cacing hati (Fasciola hepatica).

Fasciola hepatica
Cacing hati ini memiliki daur hidup yang kompleks karena melibatkan
sedikitnya dua jenis inang,
yaitu inang utama dan inang sebagai perantara.
Inang utama : ternak / manusia /Ikan , Inang sementara : siput air (Lymnea ) 
Daur hidup Cacing hati terdiri dari
1. Fase seksual : di inang utama (saat cacing hati dewasa)
2. Fase aseksual : di inang perantara  ( tubuh siput) dengan
    membelah diri terjadi saat larva.
    Larvanya berubah 3 kali di tubuh siput Lymnea . Urutan cyclusnya agar mudah sbb  
    
    Cyclusnya : T-M-S-R - C- MC ( Tumisir Calon MC )

    Telur - Mirasidium - Sporosis - Redia - Cercaria - MetaCercaria
    Metacercaria berekor berenang ke tanaman sekitar air - dimakan
    Inang utama - masuk jadi
    Cacing Dewasa .



    
di Tubuh inang utama Cacing dewasa hidup
di hati bertelur di usus - ikut faeces
( buang air besar)sembarangan di lingkungan
- masuk air  -telur menetas jadi Mirasidium yang kemudian berenangmencari siput Lymnea .
jadi Sporosis dst
Larva larva itu punya kemampuan repro asexual secara Paedogenesis sehinga terbentuk banyak
larva dan keluar dalam bentuk Metacercaria yang
punya ekor untuk berenang mencari tanaman.
   

Daur Hidup Beberapa Cacing Kelas Trematoda
Nah, berikut ini akan diuraikan mengenai daur hidup 
beberapa jenis cacing yang termasuk kelas Termatoda.

Cacing dewasa bertelur di dalam saluran 
empedu dan kantong empedu sapi atau domba. 
Kemudian telur keluar ke alam bebas bersama  
feses domba. Bila mencapai tempat basah, 
telur ini akan menetas menjadi larva bersilia 
yang disebut mirasidium. Mirasidium akan mati 
bila tidak masuk ke dalam tubuh siput 
air tawar (Lymnea auricularis-rubigranosa).

Di dalam tubuh siput ini, mirasidium tumbuh 
menjadi sporokista (menetap dalam tubuh siput 
selama 2 minggu).

Sporokista akan menjadi larva berikutnya yang 
disebut Redia. Hal ini berlangsung secara  PAEDOGENESIS

Redia akan menuju jaringan tubuh siput dan 
berkembang menjadi larva berikutnya yang 
disebut serkaria yang mempunyai ekor. 
Dengan ekornya serkaria dapat menembus 
jaringan tubuh siput dan keluar berenang dalam air.

Di luar tubuh siput, larva dapat menempel pada 
rumput untuk beberapa lama. Serkaria melepaskan ekornya dan menjadi metaserkaria. Metaserkaria membungkus diri berupa kista yang dapat bertahan lama menempel pada rumput atau tumbuhan air sekitarnya. Perhatikan tahap perkembangan larva Fasciola hepatica.

Apabila rumput tersebut termakan oleh domba, maka kista dapat menembus dinding ususnya, kemudian masuk ke dalam hati, saluran empedu dan dewasa di sana untuk beberapa bulan. Cacing dewasa bertelur kembali dan siklus ini terulang lagi.



Gambar Tahap perkembangan larva Fasciola hepatica

Dalam daur hidup cacing hati ini mempunyai 
dua macam tuan rumah 
yaitu:
1.
Inang perantara yaitu siput air
2.
Inang menetap,yaitu hewan bertulang belakang pemakan rumput seperti sapi dan domba.
Perhatikan gambar daur hidup Fasciola hepatica berikut:






a.
Daur hidup Chlonorchis sinensis

Daur hidup Chlonorchis sinensis sama seperti 

Fasciola hepatica, hanya saja serkaria pada
cacing ini masuk ke dalam daging ikan air
tawar yang berperan sebagai inang sementara. 
Struktur tubuh Chlonorchis sinensis sama 
seperti tubuh pada Fasciola hepatica 
hanya berbeda pada cabang usus l
ateral yang tidak beranting.
b.
Daur hidup Schistosoma japonicum (cacing darah)

Cacing darah ini parasit pada manusia, babi, biri-biri, kucing dan binatang pengerat lainnya.
Cacing dewasa dapat hidup dalam pembuluh balik (vena) perut.
Tubuh cacing jantan lebih lebar dan dapat menggulung sehingga menutupi tubuh betina yang lebih ramping.
Cacing jantan panjangnya 9 – 22 mm, sedangkan panjang cacing betina adalah 14 – 26 cm.



Gambar 20. Schistosoma japonicum 
jantan dan betina
Selanjutnya diuraikan tentang daur hidup Schistosoma japonicum.


Cacing darah ini bertelur pada pembuluh 
balik (vena) manusia kemudian menuju 
ke poros usus (rektum) dan ke kantong air seni 
(vesica urinaria), lalu telur keluar bersama 
tinja dan urine.

Telur akan berkembang menjadi mirasidium 
dan masuk ke dalam tubuh siput. 
Kemudian dalam tubuh siput akan berkembang 
menjadi serkaria yang berekor bercabang. S
Serkaria dapat masuk ke dalam tubuh manusia 
melalui makanan dan minuman atau menembus 
kulit dan dapat menimbulkan penyakit 
Schistomiasis (banyak terdapat di Afrika 
dan Asia). Penyakit ini menyebabkan k
erusakan dan kelainan fungsi pada hati, jantung, 
limpa, kantong urine dan ginjal.




Beberapa jenis cacing hati yang dapat menginfeksi manusia
antara lainsebagai berikut :
- Opisthorchis sinensis ( Cacing hati cina )
   cacing dewasa hidup pada organ hati manusia.
    Inang perantaranya    adalah siput air dan ikan.
- Schistosoma japonicum
    Cacing ini hidup di dalam pembuluh darah pada
    saluran pencernaan manusia.
Manusia merupakan inang utamanya, namun hewan juga
dapat terinfeksi seperti tikus, anjing, babi, dan sapi.
Inang perantaranya adalah siput amphibi Oncomelania hupensis.
Cacing ini menyebabkan penyakit skistosomiasis dengan
ciri demam, anemia, disentri,berat badan turun, dan
pembengkakan hati.
- Paragonimus westermani
Cacing ini hidup dalam paru-paru manusia.Inang perantaranya
adalah udang air tawar.

4 komentar: