Keaneka Ragaman Mahkluk Hidup dibagi menjadi 3
1. Keanekaragaman hayati tingkat gen
Keanekaragaman yang menyebabkan variasi antar individu pada bentuk, penampilan, warna, ataupun hal lainnya, yang masih berada dalam tingkat spesies yang sama.
jadi pada keaneka ragaman gen ini karena masih 1 species ( 1 jenis) maka prinsipnya jika disilangkan anggota jang berbeda tersebut masih menurunkan keturunan ( Fertil)
Contohnya : kelapa macamnya yaitu kelapa gading; kopyor; hidrid; dan kelapa hijau,
mangga macamnya mangga tali jiwo; gadung; golek; dan arumanis,
padi macamnya padi IR; Rojolele, Pandan wangi , sedani; wulu; dan kapuas.
Manusia ras Mongolid , Caucasoid , Negroid , Aborigin
Jelas padi Rojolele dengan Padi Pandan Wangi jika dikawinkan masih bisa menurunkan keturunan .
begitu pula pada manusia yang berbagai ras tersebut OK
Meskipun namanya sama pada kelapa hijau dan kelapa sawit , jeruk bali dan jeruk nipis ini tidak menurunkan keturunan jika dikawinkan maka bukan keaneka ragaman tingkat gen /variasi
b. Keanekaragaman hayati tingkat jenis/spesies
Keanekaragaman yang menyebabkan terbentuknya spesiesiasi , artinya speciesnya berbeda , lebih mudah diamati karena perbedaan lebih menyolok, tidak variasi lagi dan yang paling penting Jika dikawinkan anggota yang berbeda itu tak menurunkan keturunan (steril).. Keanekaragaman hayati tingkat spesies dapat diamati pada tingkat takson yang lebih tinggi dari spesies seperti genus dan familia.contoh jeruk bali (Citrus maxima) dengan jeruk nipis (Citrus nobilis) yang ukurannya kecil ya pasti steril . karena speciesnya beda , kedua jeruk itu hanya sama pada tingkat genus sama sama Citrus . OK
Contohnya : variasi famili Palmae antara lain kelapa; siwalan, aren dan pinang: variasi famili Graminae antara lain padi, gandum, tebu, dan jagung: spesies pada genus Pandanus: spesies pada familia Arecaceae.
c. Keanekaragaman Ekosistem
Dari semua variasi yang ada pada setiap tingkat jenis akan mempunyai tempat hidup yang berbeda, tempat hidup ini akan membentuk ekosistem yang berbeda pula. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem melibatkan komponen fisik dan komponen kimia (komponen abiotik) dan komponen biotic, sebagai penyusun dari ekosistem itu sendiri. Komponen fisik misalnya iklim, air, tanah, udara, cahaya, suhu, kelembapan, topografi, dan geologi. Komponen kimia misalnya, keasaman, kandungan mineral, dan salinitas. Sedangkan, komponen bioticnya adalah makhluk hidup.
Contohnya : kelapa ekosistemnya di daerah pantai, siwalan ekosistemnya di daerah kering, aren ekosistemnya di daerah rawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar